Saya bukanlah orang Persis, tapi saya juga
bukanlah orang NU. Saya hanyalah orang Islam yang gemar bergaul dan belajar
dari NU dan Persis. Jadi ke NU saya bisa masuk, ke Persis juga bisa, dalam
artian, saya bisa bergaul dengan mereka dan saya menikmatinya. Saya ada banyak
teman yang Persis, dan banyak juga yang NU.
Terkadang saya menemukan orang-orang yang
mengaku NU atau kelompok lain yang sangat benci terhadap Persis, alasannya ada
yang bilang ajarannya aneh lah, kelakuan jamaahnya ini lah, itu lah…
Pertama, mengenai ajaran. Jangan meng-klaim ajaran lain aneh bila kita
tidak ada argumen. Kalaupun ada argument, argument kita tidak selalu benar.
Dalam konteks ke-Indonesia-an, ada MUI, yang terdiri dari kumpulan ulama yang
sangat kompeten. Apakah MUI, sudah men-fatwa-kan sesat?
Bila ada kelompok yang
pemahaman agama Islam nya berbeda dengan kita, jangan langsung dibenci,
bersikaplah arif dan bijaksana. Teliti dulu dengan seksama, baca artikel, buku,
dan atau ngobrol-ngobrol langsung dengan kelompok yang “berbeda” tersebut bila
diperlukan. Jangan pengetahuan masih sedikit mengenai kelompok “berbeda”
tersebut, sudah berlagak pakar dan dengan angkuhnya menghina cara beribadah
mereka yang agak berbeda dengan kita. (Dalam konteks nyata, ada orang yang
melecehkan bahkan menghina orang yang shalatnya dilipat celananya hingga diatas
mata kaki, dan tangannya bersedekap diatas dada, padahal mereka melakukan itu atas dasar dalil...ada haditsnya, jelas dan
terang...sedangkan orang yang menghina, mana dalilnya? Hanya emosional
belaka...Ya minimal bisa dong saling menghargai, yo mau dilipet celananya di
atas mata kaki ya monggo, kalo enggak juga ya yowes lah...mau bersedekap di
atas dada, di atas perut, atau di pinggang, yowes lah...yang SALAH itu yang
ENGGAK SHALAT)
Pemahaman mengenai Islam
bukanlah monopoli sebuah kelompok. Jadi jangan sampai ada kelompok yang merasa
kelompoknya paling benar tanpa didasari dalil yang kuat, dan dengan seenak
jidat melecehkan kelompok lain, atau bahkan mengklaim mereka akan masuk neraka.
Naudzubillah.
Kedua, mengenai kelakukan jamaahnya. Ada seseorang yang
sangat membenci Persis karena kelakuan orang-orangnya (katanya) begini dan
begitu....HELOOOO...jangan suka memukul rata bos, kalo kata bahasa Sunda mah, “tong
di sakompet daun keun”...Siapa yang bisa menjamin tidak ada oknum yang buruk di
jamaah Nu? Siapa yang bisa menjamin
tidak ada oknum yang buruk di jamaah Muhammadiyah? Siapa yang bisa menjamin?
Siapa?
Kita tidak bisa memungkiri dan kita tidak akan bisa menjamin, di jaman
sekarang, ada sebuah ormas atau kelompok yang semua anggota nya bebas dari dosa
dan kesalahan. So, jangan menerapkan standar ganda dalam menilai. Misalnya, ke oknum
Persis lidahnya sangat tajam, tapi ke oknum NU seolah tak terlihat.
So, marilah saling menghargai, dalam damai...
Peace ah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar