Bacalah dengan (menyebut) Nama Tuhanmu Yang Menciptakan (QS.Al-Alaq:1)

Minggu, 20 Februari 2011

Cinta dan Pernikahan

Satu hari, Plato bertanya pada gurunya, "Apa itu cinta? Bagaimana saya menemukannya?

Gurunya menjawab, "Ada ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta" .

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.

Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?"

Plato menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik)". Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut. Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya ranting-ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada
akhirnya"

Gurunya kemudian menjawab " Jadi ya itulah cinta"

Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya, "Apa itu perkawinan? Bagaimana saya bisa menemukannya?"

Gurunya pun menjawab "Ada hutan yang subur didepan saja.

Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan"

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan membawa pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang segar/ subur, dan tidak juga terlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja.

Gurunya bertanya, "Mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?"

Plato pun menjawab, "sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya"

Gurunya pun kemudian menjawab, "Dan ya itulah perkawinan"

My Perspective part 2

1. Apa pendapatmu klo liat orang dengan jenggot lebat dan celana diatas mata kaki?

gak ada yg salah...lagian kenapa jg hrs ngerasa aneh, knp mereka hrs qta gunjing sdgkn para pengumbar nafsu yg memamerkan lekuk tubuhnya kyk fotomodel playboy indonesia qta diemin aja

2. Apa pndptmu klo ngeliat ada org yg kearab-araban, dikit-dikit Astagfirullah, dikit-dikit insya Allah?

gak ada yg salah, justru bagus krn mengingatkan qta pd Allah...lagian knp jg hrs ribet...kok ke org2 yg kearab2an qta protes, sdgkn ke org yg dikit2 bilang "sumpeh luw?", atau dikit-dikit bilang "capek deh..." qta gak protes

Gak ada yg salah dgn "kearab-araban", apa bedanya sama "ke-barat2an"..keduanya sama mengikuti sesuatu, yg krg berkenan adalah ketidakadilan, pas ada org kebarat-baratan dibilang keren, tp pas org kearab-araban malah dblg sok suci...

3. Apa pndptmu ttg sebagian org yg kekeuh mendengungkan khilafah?

Bagi sy, wacana khilafah dengan wacana Negara Kelas-nya Karl Marx, Negara Welfare State,dsb a/ sama2 sebuah wacana, teori, gagasan yg perlu qta sambut dgn pikiran terbuka...
knp klo org yg memperjuangkan gagasan Karl Marx, Weber, malah qta hargai dan pelajari, sdgkn gagasan khilafah qta bantah habis2an, qta bilang utopis lah, dsb...padahal gak ada salahnya qta menghargai gagasan khilafah sama seperti gagasan Karl Marx, Weber, dsb...